PPM PADA KELOMPOK PETAMBAK IKAN KERAPU “KOMPAK BERSAMA” DI DESA MESJID LAMA KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA

Rumondang Rumondang, Dafit Ariyanto, Heri Prasuhanda Manurung

Abstract


Ikan kerapu merupakan salah satu organisme budidaya yang memiliki potensi nilai ekonomis tinggi sehingga ikan ini banyak dibudidayakan oleh petambak ikan khususnya di Desa Mesjid Lama Kabupaten Batu Bara Kondisi di atas yang dialami oleh para pembudidaya ikan air laut di Desa mesjid lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara yang tergabung dalam kelompok Pembudidayaan ikan kerapu “Kompak Bersama” dengan ketua kelompok bapak Ruslan Ritonga. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pendidikan, pelatihan dan pendampingan. Adapun tahapan metode yang digunakan adalah sebagai berikut: pendidikan tentang cara menejemen kualitas air dan kesehatan ikan yang baik sehingga produksi benih ikan unggul dapat tercapai; pelatihan manajemen kualitas air dan kesehatan ikan dengan tahapan: - Pengelolaan kualitas air; Pengendalian hama dan penyakit ikan; manajemen pemberian pakan ikan; pendampingan pada mitra pembenih ikan tentang proses manajemen kualitas air dan kesehatan ikan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan pakan ikan mandiri dan pengelolaan kualitas air ini, direspon sangat baik, terbukti dengan keterlibatan dan partisipasi aktif mitra, serta peningkatan keterampilan mitra terkait (CBIB) dan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB) serta proses penerapan manajemen kualitas air.

 

Kata kunci: Ikan Kerapu, Kompak Bersama, Probiotik, Desa Mesjid Lama


Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik, Batu Bara dalam Angka in Figures 2013.

Yamamoto, K. 2006. Asia Pacific Marine Finfish Aqua culture Network (APMFAN) and the efforts towards sustainable grouper aquaculture in the region. Paper presented at the NACA/FAO Regional Workshop “The Future of Mariculture: A regional approach for responsible development of marine farming in the Asia-pacific region, China.

Williams I, Williams KC, Smith DM, and Jones M. 2006. “Polka-dot grouper, Cromileptes altivelis, can utilize dietary fat fficiently”. Aquac. Nutr., 12(5), 379387.

Utama, Febriyanto W. 2008. Analisis kelayakan Usaha Budidaya Ikan Kerapu Macan Di Pulau Panggang, Kabupaten Adminstratif Kepulauan seribu, DKI Jakarta. Skripsi. IPB. Bogor.

Szuster, W.B. and H. Albasri. 2010. “Site Selection for Grouper Mariculture in Indonesia”. International Journal of Fisheries and Aquaculture, 2(3): 87-92

Ismi, Suko. 2014. “Aplikasi teknologi Pembenihan Kerapu Untuk Mendukung Pengembangan Budidaya Laut”. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 6(1): 109-119.

Young, B.C., S-P. Yeh, R.H. Chung, P-P Lee. 2015. “The Current Status of Grouper Culture Operations and Cost Analysys of the Industry in Taiwan”. J.J. Aquaculture Research. 1(4): 1-6.

Sugama, K. 2001. Kondisi terkini sumberdaya ikan hasil budidaya dalam mendukung industrialisasi Perikanan. Materi Kuliah Umum UGM, 2012 November 12; Jakarta. Jakarta (ID):

Purnawan, S., M. Zaki, T.M. Asnawi, dan I. Setiawan. 2015. Studi penentuan lokasi budidaya kerapu menggunakan keramba jaring apung di perairan Timur Simeulue. Depik, 4(1): 40-48.

Khairuman dan D. Sudenda. 2002. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Agro Media Pustaka. Tangerang.

Anhari Adip F., Mamilianti W., 2013. Pengaruh Pemberian MOL (Micro Organisme Lokal) Terhadap Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.