PEMANTAPAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA BERNUANSA BUDAYA LOKAL: KAJIAN RETORIKA

Paisal Manurung

Abstract


Artikel ini mencoba memaparkan keterkaitan pemantapan merdeka belajar kampus merdeka dengan budaya lokal yang ada. Artikel ini menggunakan pendekatan kajian teoritis yang diadopsi dari kajian-kajian yang relevan pada bidangnya. Pengumpulan data menggunakan pendekatan qualitative yaitu mereview jurnal, buku dan sumber-sumber bacaan yang dianggap relevan dengan kajian yang disampaikan. Dari review yang telah dilakukan dihasilkan beberapa indikator pemantapan merdeka belajar kampus merdeka bernuansa budaya lokal dengan kajian retorika antara lain bahwa merdeka belajar kampus merdeka dapat tercapai jika terdapat nilai-nilai tolerasi yang tinggi, merdeka dapat dimaknakan sebagai keterbukaan dalam pengembangan jati diri masyarakat yang berbudaya dan pemantapan akan terkersedian pustaka budaya di sekolah-sekolah, keterlibatan tokoh atau pemuka masyarakat, kurikulum berorientasi pada kearifan atau budaya lokal, sarana dan prasana, keterlibatan pemerintah daerah dalam kebijakan, program, dan sumber pendanaan, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang utuh pada tingkat daerah maupun pusat, pendampingan pengembangan bagi sekolah dan peserta didik dalam pengembangan kearifan atau budaya lokal.

 

Kata Kunci: MBKM, budaya lokal, keterbukaan, melestarikan


Full Text:

PDF

References


D. K. Ainia, “‘Merdeka Belajar dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya Bagi Pengembangan Pendidikan Karakter,’” J. Filsafat Indones., vol. 3, no. 3, hal. 95–101, 2020.

T. Ayu et al., “Merdeka belajar berbasis kearifan lokal.”

Normina, “Pendidikan dalam Kebudayaan,” Ittihad J. Kopertais Wil. XI Kalimantan, vol. 15, no. 28, hal. 17–28, 2017.

P. Manurung, “SUSTAINABILITY OF LOCAL LITERACY TOWARDS OF EPIDEMIC Pr es s In Pr es,” vol. 16, no. July, hal. 17–24, 2022.

H. D. Pingge, “Kearifan Lokal Dan Penerapannya Di Sekolah,” J. Edukasi Sumba, vol. 1, no. 2, hal. 128–135, 2017.

N. Siahaan, “Model Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal,” J. Prociding Semin. Nas. Fak. Ilmu Sos. Univ. Negeri Medan, vol. 2, hal. 649–651, 2018.

M. Widyastuti, “Peran Kebudayaan Dalam Dunia Pendidikan The Role of Culture in The Word of Education,” vol. 1, no. 1, hal. 54–64, 2021.

N. Susilawati, “Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme,” J. Sikola J. Kaji. Pendidik. dan Pembelajaran, vol. 2, no. 3, hal. 203–219, 2021.

Y. S. Mahmud, “the Representation of Local Culture in Indonesian Efl Textbooks: Rationales and Implications,” Indones. EFL J., vol. 5, no. 2, hal. 61, 2019.

Marliana dan N. Hikmah, “Pendidikan Berbasis Muatan Lokal sebagai Sub Komponen Kurikulum,” Din. Ilmu, vol. 13, no. 1, hal. 105–119, 2013.

O. I. Agusta dan P. P. Kualitatif, “Metode Kualitatif 1,” no. 1998, hal. 1–37, 2000.

M. Suryaman, “Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar,” Semin. Nas. Pendidik. Bhs. dan Sastra, vol. 1, no. 1, hal. 13–28, 2020.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.