PENGENDALIAN TERPADU HAMA PADA TANAMAN CABAI (CAPSICUM ANNUM L) DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAP FLUORENSE DAN BERBAGAI PERANGKAP WARNA

Syafrizal Hasibuan

Abstract


ABSTRAK

 

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rawang Pasar V Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, dengan ketinggian tempat ± 15 m di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli  sampai bulan September 2020.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yang diteliti. Faktor Flourence yang terdiri dari 4 taraf yaitu : F1 = Perangkap tanpa warna dan tanpa flourence, F2 = Perangkap tanpa warna dengan flourence, F3  = Perangkap warna tanpa flourenceF4 = Perangkap warna dengan flourence dan Faktor warna W yang terdiri dari 4 taraf yaitu : W1 = Warna Merah.  W2 = Warna Kuning, W3 = Warna Hijau, W4 = Warna Biru.Dari hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik adalah perangkap yang memiliki flourense pada setiap jumlah populasi tertangkap pada perangkap ada lima ordo yang merupakan hama penting tanaman tanaman cabai diperoleh dari ordo Thysanoptera jenis Thrips sebesar  25084,40 kemuidan diikuti  sebesar 16532,9  ordo  Lepidopteradan dikuti ordo hemiptera dan diptera.  Untuk perlakuan warna dapat dilihat pada perangkap yang memiliki warna cerah seperti dan hijau,  kuning, merah serta biru.

 

Kata Kunci :Floutence, Warna, Cabai


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Atkins, M. D. 1980. Introduction to Insect Behaviour. Macmillan Publishing Co. London.273 pp

Baehaki. 2015. Strategi Pengelolaan Serangga Hama di Lahan Pertanian untuk MenunjangTercapainya Ketahanan Pangan di Indonesia. Dalam Seminar Nasional dan Musyawarah Anggota Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) Cabang Bandung, Bandung, 15 Oktober 2015

Elzinga, R.J. 1978. Fundamentals of Entomology. Prentice Hall Inc. New Jersey : 325 hal.

Firmansyah, E., 2008., Mengurangi Populasi Hama Serangga Tanpa Merusak Lingkungan. Available at.http:/www.Tanindo.com/Abdi 9.html. Diakses tanggal 15 Juni 2004)

Goldsworthy, P.G., Fisher,N.M.,2006. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Gomez, K.A., dan Gomez A.A. 2007. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. UI-Press. Jakarta.

Haryanto, E. 2007. Teknik Cara Bertanam Cabai. Semarang: Intan Persada.

Haryanto.G., 2008, Probe Optik, Perpustakaan FT UI, Jakarta.

Kalshoven.L.G.E, 2001. Pest of Crops in Indonesia, Revised and Translated by Van swr Laan. PT Icthiar Baru Van Hoeve. Jakarta Hlm 88-79

Moch. Sodiq 2009Ketahahan Tanaman Terhadap HamaUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Natawigena, H. 1993. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Penerbit Trigenda Karya. Bandung.

Oka I. N. 2005. Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia. Gajah Mada University Press.

Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Edisi Revisi. Seri Agriwawasan. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Quijano R dan S. V. Rengam. 1999. Awas! Pestisida Berbahaya bagi Kesehatan. Yayasan Duta Awam.Pesticide Action Network Asia and the Pacific. Solo, Indonesia.

Rukmana, R. dan Sugandi, U. 2000.Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian.Kanisius.Yogyakarta

Silowati. 2015. Dampak Pestisida terhadap Reproduksi Kesehatan Wanita. Bapelkes Cikarang.

Sunjaya, P.I. 1970. Dasar-Dasar Ekologi Serangga.Bagian Ilmu Hama Tanaman IPB Bogor. Hal : 63-91

Suyamto, 2005, Masalah Lapangan Hama, Penyakit Hara Pada Cabai, Pusat Penelitan Dan Pengembngan Tanaman Pangan, Jakarta

Untung, K. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Edisi kedua. Gajah Mada University Press.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.