KAJIAN TEKNIK PENGOLAHAN AIR BERSIH DENGAN SISTEM SARINGAN PASIR LAMBAT (DOWNFLOW) YANG BERSUMBER DARI DI KABUPATEN BATU BARA

1Ferry Anderson ,

Abstract


Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang mempunyai kawasan wilayah pesisir yang sangat luas, sehingga memiliki potensi yang sangat besar dalam menghasilkan sumberdaya perikanan dan lautan (1). Potensi  perikanan dan kelautan Sumatera Utara berasal dari budidaya laut 100.000 Ha, budidaya air tawar 81.372,84 Ha, terdiri budidaya tambak 20.000 Ha, dan perairan umum 155.797 Ha (2). Salah  satu  kabupaten  di  wilayah  pesisir  Pantai  Timur  Sumatera  Utara  yang memiliki potensi besar adalah Kabupaten Batu Bara dengan luas wilayah 904,96 km2. Pada wilayah ini terdapat 21 desa pesisir yang terletak di 5 kecamatan dengan panjang pantai  58  km salah satunya kecamatan Talawi.   Hasil penelitian menunjukan bahwa Sistem SPL dalam menaikkan nilai pH belum menunjukkan hasil yang siginifikan. Penyaringan dengan ketebalan pasir 110 cm merupakan saringan paling efektif karena mampu menaikkan pH dari 7 Untuk parameter kekeruhan pada ketebalan pasir 110 cm mengurangi kekeruhan dari 66 NTU menjadi 43 NTU dengan debit air 0,0302 m3/jam dan kecepatan 0,1 m/jam. Ketebalan pasir 110 cm mengurangi kekeruhan dari 90 NTU menjadi 10 NTU dengan debit air 0,0156 m3/jam dan kecepatan 0,11 m/jam. Ketebalan pasir 70 cm mengurangi kekeruhan dari 90 NTU menjadi 6 NTU dengan debit air 0,0288 m3/jam dan kecepatan 0,188 m/jam. Hal ini menunjukkan variasi ketebalan pasir untuk sistem SPL sangat berpengaruh untuk mengetahui efektifitas saringan dalam mengolah air menjadi air bersih terutama pada parameter kekeruhan.


Full Text:

PDF

References


Aminullah. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YPAC

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC.

Bungin, B. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:Krisan.

Capman, Vicky. 2003. Asuhan Kebidanan: Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan RI. 2002. Pemantauan Pertumbuhan Balita. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Program Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak HSP-Health Services Program. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pencegahan dan Penatalaksanaan Asfiksia Neonatorum. Jakarta:Departemen Kesehatan RI.

Desfauz, Evi. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Asphixia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir yang Dirawat Di RSU Dr. Pimgadi Medan Tahun 2007-2008. Thesis. Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara.

Fatmah. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Gibney, Michael. 2009. Gizi Kehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Hadi, H.. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar FK-UGM:Yogyakarta.

Hadini, Purwadani Sophia Nur. 2010. Hubungan Anemia Gravidarum pada Kehamilan Aterm dengan Asfiksia Neonatorum Di RSUD DR Moewardi Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Hutahaean, Serri. 2009. Asuhan Keperawatan dalam Maternitas dan Ginekologi. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Kompas. Senin 22 Desember 2003. Angka Kematian Ibu melahirkan dan Bayi di Indonesia Masih Tinggi.

Kusharisupeni dan Endang, L.A. 2000. Determinan dan Prediktor Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR): Telaah Literatur: Kumpulan Makalah Diskusi Pakar Bidang Gizi Tentang ASI, MP-ASI, Antropometri dan BBLR, Kerjasama antara PESAGI, LIPI dan UNICEF:Cipanas.

Kusharisupeni. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Lubis, S. 2007. Profil Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2006. Medan: RSU Dr. PirngadiKota Medan.

Manuaba, IBG. 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Mardiyaningrum, Dwi. 2005. Hubungan Beberapa Faktor Ibu Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Badan Rsud Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005. Skripsi. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Mochtar, R. 2004. Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obsetetri Patologi. Jakarta: EGC

Mufdlilah, dkk. 2008. Hubungan Pelayanan Antenatal Fokus Oleh Bidan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol.4, hal 66-74. Yogjakarta: Universitas GadjahMada.

Mulyaningrum, Sri. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di DKI Jakarta Tahun 2007. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mutazalimah. 2005. Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir Di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, Vol. 6, No. 2, Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta:Rineka Cipta.




DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v8i2.2835

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.