FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM MENDISAIN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

Wesli H Situmeang

Abstract


Konsep desain kurikulum mengacu pada fokus bagaimana kurikulum diciptakan, terutama
berkaitan dengan penyusunan aktual bagian-bagian dalam perencanaan kurikulum.
Batasan desain kurikulum kadang-kadng disebut Organisasi kurikulum mengacu pada
penyusunan elemen-elemen kurikulum sebagai suatu entitas substantif. Bagian-bagian
atau komponen dalam menyusun sebuah kurikulum ada 4 yaitu (1) aims, goals, objectives,
(2) materi ajar, (3) pengalaman belajar, dan (4) pendekatan yang dipakai dalam evaluasi.
Walaupun sebahagian besar desain kurikulum direncanakan dengan mengatur empat unsur
penting tersebut, namun sering kali unsur-unsur ini tidak diberi beban/bobot yang sama.
Sering terjadi, isi atau bahan pelajaran menerima penekanan utama, atau kadang-kadang
sekolah menciptakan desain yang menekan sasaran pelajaran dan pendekatan evaluasi.
Beberapa desain kurikulum memberi penekanan utama pada pengalaman atau aktivitas
belajar. Perancang kurikulum dalam merancang kurikulum harus mengajukan pertanyaan:
Apa yang menjadi sumber ide bagi pendidikan?. Dia harus menggali dan memahami, apa
yang menjadi orientasi filosofis dan orientasi sosial dari kurikulum. Bila tidak, akan terjadi
ketidakrasionalan dalam kurikulum yang disusun. Taba mencatat, bahwa banyak jarak
antara teori dan praktek yang mungkin disebabkan oleh ketiadaan dasar pemikiran atau
rasionalitas. Dalam kata lain bahwa ilmu pengetahuan dijadikan sebagai sumber ide
dengan alasan bahwa penyusunan kurikulum perlu didasari oleh sesuatu yang secara ilmah
dapat dibuktikan dan dievaluasi. Desain kurikulum yang berfokus kepada materi ajar
merupakan desain yang bersumber dari ilmu pengetahuan ini. Dalam desain yang
berorientasi pada disiplin, peserta didik dilibatkan untuk mengetahui logika dasar atas
struktur masing masing disiplin (keterkaitan, konsep konsep, dan prinsip prinsip) dan
memahami bentuk bentuk disiplin melalui inkuiri. Joseph Schwab menyebutkan hal itu
struktur sintaksis (aturan-¬aturan masing masing struktur).Kritik terhadap desain
kurikulum ini adalah bahwa disiplin keilmuan itu tidak sama, atau tidak berhubungan
dengan kenyataan hidup peserta didik. Peserta didik cenderung didorong untuk
menyesuaikan dengan kurikulum, bukan kurikulum yang menyesuaikan diri dengan
peserta didik. Banyak hal hal yang terdapat di luar kurikulum seperti: estefika, humanisme,
kehidupan pribadi/sosial, dan pendidikan kejuruan yang tidak dapat dimasukkan ke dalam
suatu disiplin.
Kata Kunci: Faktor penting, Disain kurikulum, Satuan pendidikan


Full Text:

PDF

References


Daftar

Referensi

Mc. Innerney, 1998, Educational

Psychology; Constructing Learning, New

York :

Prentice Hall

Ornstein, Allan C. & Francis P. Hunkins.

Curriculum Foundations,

Principles,

and Issues. New Jersey: Prentice

Hall, Englewood Cliffs.

Prayitno, 2002, Sosok Keilmuan

Pendidikan, Padang : FIP UNP

Tyler, Ralph W., 1949, Basic Principles

of Curriculum and Instruntion, Chicago :

The

University of Chicago Press.




DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v6i1.2391

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.