PENGARUH PEMAKAIAN ABU SEKAM PADI MENGGUNAKAN AGREGAT LOKAL TERHADAP KEKUATAN BETON NORMAL (AGREGAT KASAR DESA MARJANJI ACEH KECAMATAN AEK SONGSONGAN, AGREGAT HALUS DESA TANJUNG ALAM KECAMATAN SEI DADAP

Muhammad Irwansyah .

Abstract


ABSTRACT

      In Indonesia, especially in Asahan district in the village of Rawang Pasar IV, is a rice-producing village in Asahan district for that a lot of rice waste is produced, namely in the form of husks and straw. Husk and straw are agricultural wastes that are underutilized by local residents and only a few people use straw as a mixture of animal feed. Rice milling always produces a large amount of grain husk which makes the remaining material. When the grain is milled, 78% of its weight will become rice and will produce rice. The purpose of this study was to partially reduce Portland cement in the normal concrete manufacturing process, and to determine the characteristics of the use of local aggregate in strong concrete. This study used the addition of rice husk ash, with percentages of 5.5%, 10.5% and 15.5% in normal concrete mixtures. ,5%) with a compressive strength value of 25.68 Mpa, while the value of normal concrete compressive strength without the addition of rice husk ash was (28.68) Mpa at the age of 28 days. The effect of using local aggregate in this study can be used in construction work because has exceeded the quality target of normal concrete compressive strength of 24 Mpa with the resulting compressive strength value of 28.86 Mpa.

               Keywords : Concrete, Boiler Ash, Concrete Compressive Strength

 

ABSTRAK

Di Indoonesia khususnya di kabupaten Asahan di desa Rawang pasar IV, merupakan desa pengahasil beras di kabupaten Asahan untuk hal itu banyak sekali limbah padi yang dihasilkan, yaitu berupa sekam dan jerami padi. Sekam dan jerami padi merupakan limbah pertanian yang kurang dimanfaatkan oleh warga sekitar dan hanya beberapa masyarakat yang memanfaatkan jerami padi sebagai campuran pakan ternak. Penggilingan padi selalu menghasilkan kulit gabah yyang cukup banyak yang akan menjadikan material tersisa. Ketika bulir padi digiling, 78% dari beratnya akan menjadi beras dan akan menghasilkan beras. Tujuan penelitian ini adalah sebagai pengurangan sebagian semen Portland  pada proses pembuatan beton normal, dan mengetahui karakteristik penggunaan agregat lokal pada kuat tekan beton. Penelitian ini mengunakan penambahan material abu sekam padi, dengan presentase 5,5%, 10,5% dan 15,5% pada campuran beton normal.Hasil dari pengujian penelitian penambahan abu sekam padi pada pengurangan pemakaian semen Portland  yang optimum terdapat pada Proporsi  ASP (5,5%) dengan nilai kuat tekan sebesar 25,68 Mpa, sedangkan nilai kuat tekan beton normal tanpa penambahan abu sekam padi sebesar (28,68) Mpa pada umur 28 hari.Pengaruh penggunaan agregat lokal dalam penelitian ini dapat di gunakan dalam pekerjaan konstruksi karena telah melebihi target mutu kuat tekan beton normal yaitu 24 Mpa dengan nilai kuat tekan yang di hasilkan 28.86 Mpa.

 

Kata Kunci : Beton, Abu Boiler, Kuat Tekan Beton

 


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Daharma Putra , Jurnal , 2006 , Penambahan Abu Sekam Pada Beton Dalam Mengantisipasi Kerusakan Akibat Magnesium Sulfat Pada Air Laut, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 2 Juli 2006.

Mulyono, T . (2004). Teknologi Beton . Penerbit Andi, Yogyakarta.

Samsudin, S., & Hartantyo, S. D. (2017). Studi Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan Beton. Jurnal Teknika, 9(2), 8. https://doi.org/10.30736/teknika.v9i2.58

Solikin, M., & Susilo. (2016). Pengaruh Pemakaian Abu Sekam Padi Sebagai Cementitious Terhadap Perkembangan Kuat Tekan Beton. The 3rd Universty Research Coloquium 2016, 35–40.

SNI 15-2049-2004. (2004). Semen Portland. Badan Standardisasi Nasional (BSN), 1–128. Bandung: Badan Standardisasi Indonesia, 1–265.

SNI 2847 : 2013. (2013). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Bandung: Badan Standardisasi Indonesia, 1–265.

SNI 03- 7656:2012 “The procedure of selecting proportion for normal, heavyweight, and mass concrete.” Badan Standardisasi Nasional.




DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v7i2.2326

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.