KARAKTERISTIK MUTU FLAKES DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BIJI ALPUKAT (Persea Americana Mill) TERHADAP TEPUNG TERIGU

Krisdayanti Zai, Innawaty Sidabalok, Asnurita Asnurita

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan jumlah substitusi tepung terigu dengan tepung biji alpukat terhadap karakteristik mutu dan tingkat kesukaan terhadap flakes. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan.Datahasilpengamatan dianalisis dengan menggunakan ANOVAdan uji lanjut Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung biji alpukat terhadap tepung terigu pada flakes berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar abu, kadar serat kasar dan kadar karbohidrat. Semua perlakuan memenuhi syarat mutu flakes yang ditetapkan oleh SNI. Flakes yang paling disukai adalah flakes dengan substitusi tepung terigu dengan tepung biji alpukat sebesar 20%.

 

Kata Kunci : karakteristik mutu, flakes, biji alpukat, substitusi

Full Text:

PDF

References


Afrianti L.H. (2010). Macam Buah-buahan untuk Kesehatan. Bandung.

Alsuhendra, Zulhipri, Ridawati, & E. lisanti. (2007). Ekstraksi dan Karakteristik Senyawa Fenolik Dari Biji Alpukat (Persea Americama Mill). Bandung.

Anggara I., Caesaria C., Anelindha Y., Muhamad A., Rizky S., Hashina L., Trias A., Retna P., Mardiati., & Zahryanti D. (2011). Sereal Dengan Bahan Dasar Singkong. Fakultas Farmasi, Universitas Padjajaran. Bandung.

Arukwe U., D.S. Amadi., M.K.C. Duru., F.M. Agomuo., A. Adindu., P.C. Odika., K.C. Lele., L. Egejuru., & J. Anudike. (2012). Chemical Composition of Persea Americana leaf, fruit dan seed. IJRRAS, 11, 346–349.

Chandra, A., Inggrid, H. M., & Verawati. (2013). Pengaruh pH dan Jenis Pelarut pada Perolehan dan Karakterisasi Pati dari Biji Alpukat. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Dewi S., & Sulistyowati, R. (2013). Penggunaan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea Americana Mill) Sebagai Antibakteri Proteus Mirabilis Dan Aerobacter Aerogenes. Journal FMIPA Universitas PGRI. Surabaya, 06Karina A(02).

Fitasari E. (2009). Pengaruh tingkat penambahan tepung terigu terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, mikrostruktur dan mutu organoleptik keju gouda olahan. J. Ilmu Dan Teknologi Hasil Ternak, 4(2), 17–29.

H.A. Adila., & et al. (2016). Pengaruh Substitusi Buah Sukun (Artocarpus Communis) Dan Kacang Hijau (Vigna Radiata) Terhadap Daya Terima Dan Kandungan Protein Flakes. Media Gizi Indonesia, 11(1), 77–85.

Hadipermata M., R Rachmat., & Widaningrum. (2006). Pengaruh Suhu Pengeringan pada Teknologi Far Infrared Terhadap Mutu Jamur Merang Kering (Volvariella volvaceae). Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Hasil Pertanian. UGM. Yogyakarta.

Hermayanti., Yeni., & Eli., G. (2006). Modul analisa Proksimat. Padang. SMAK 3 Padang.

Kartika. (1988). Pedoman uji inderawi bahan pangan. UGM Press.Yogyakarta.

Kemala F, Widyaningsih., T., S Wijayanti., N Nugrahini., & J Maligan. (2015). Pengaruh Proporsi Tepung (ubi jalar terfermentasi : Kecambah kacang tunggak) dan lama perkecambahan terhadap kualitas fisik dan kimia flakes. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(3), 824–834.

Marsetio. (2006). Flakes Labu Kuning (Curcubita moschata) Dengan Kadar Vitamin A Tinggi. Departmen of Food Technology UPNV. Surabaya.

McWilliams M. (2001). Food Experimental Perspectives, Fourth Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Muchtadi T.R., Purwiyatno., & A. Basuki. (1988). Teknologi Pemasakan Ekstruksi. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ophart C.E. (2003). Virtual chembook. Elmhurst. College Perss.

Perwitasari D. S., & A. Cahyo. (2009). Pembuatan dekstrin sebagai bahan perekat dari Hidrolisis Pati Umbi Talas dengan Katalisator HCl. Chemical Engineering Seminar Soebardjo Brotohardjono VI. Fakultas Teknologi Industri UPNV. Surabaya.

Suprapto H., Rakhamat F., & Asih E.K. (2009). Sifat Fisikokimia pada Pengemasan dan Penyimpanan Cassava Pengkajian Fortifikasi. Badan Pengkajian Teknologi Pertanian. Bogor.

Trinidad T.P. (2002). Dietary Fiber From Coconut Flour From “Sapal”, A Promising Functional Food, Food And Nutrition Research Institute. Department Of Science And Technology, Manila.

Wijayanti, W., T. Mahfud., & D. K. Bambang. (2015). Acceptance test oatmeal cookies dengan substitusi dedak padi. Teknobuga, 2(2), 9–17.

Winarno, F. G. (2008). Kimia Pangan dan Gizi Edisi terbaru. Gramedia Pustaka utama.

Winarti, S., & Y. Purnomo. (2006). Olahan Biji Buah. Trubus Agrisarana, Surabaya.

Zuhrotun. (2007). Aktifitas Antidiabetes. Bandung : Unpad.




DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v7i1.1821

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.