RESPON PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) BABY CORN

Surya Fajri, Al Hafiz Ramadhan

Abstract


Penelitian dilaksanakan di Desa Sijabut Teratai Dusun I Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara dengan tofografi datar berada pada ketinggian ± 12 m diatas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2019. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor untuk faktor pertama dengan 4 level perlakuan, untuk faktor kedua 3 level perlakuan.  Faktor pertama adalah pemberian pupuk kompos tandan kosong kelapa sawit 4 taraf yaitu : T0 = tanpa pupuk kompos tandan kosong kelapa sawit (kontrol), T1 = 2,7 kg/plot, T2 = 5,4 kg/plot dan T3 = 8,1 kg/plot.  Faktor kedua adalah pemberian pupuk kalium dengan 3 taraf yaitu K0 = 0 g KCl/plot,  K1 = 34 g KCl/plot dan K2 = 68 g KCl/plot. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian pupuk kompos tandan kosong kelapa sawit menunjukkan pengaruh sangat berbeda nyata terhadap tinggi tanaman jagung umur 2 minggu setelah tanam, tidak berpengaruh nyata pada umur 4 minggu setelah tanam dan berpengaruh nyata pada umur 6 minggu setelah tanam, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2 minggu setelah tanam, dan sangat berpengaruh nyata pada umur 4 dan 6 minggu setelah tanam, sangat berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 2 dan 4 minggu setelah tanam dan berpengaruh nyata pada umur 6 minggu setelah tanam, sangat berpengaruh nyata terhadap berat janten berkelobot per tanaman sampel dan produksi janten berkelobot per plot. Perlakuan pemberian pupuk kalium menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman jagung baby corn umur 2 dan 4 minggu setelah tanam dan berpengaruh nyata pada umur 6 minggu setelah tanam, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2, 4 dan 6 minggu setelah tanam, tidak berbeda nyata terhadap diameter batang umur 2 minggu setelah tanam, dan berpengaruh nyata pada umur 4 dan 6 minggu setelah tanam, berpengaruh nyata terhadap berat janten berkelobot per tanaman sampel dan produksi janten berkelobot per plot jagung baby corn.

 

Kata Kunci : Kompos, Tandan Kelapa Sawit, Baby Corn.

 

ABSTRACT

 

The experiment was conducted in the village of Hamlet I Sijabut Lotus Water District Stone, Asahan District, North Sumatra Province with tofografi flat is at a height of ± 12 m above sea level. Research conducted in Januari through Maret 2019. The study was conducted using a Randomized Block Design (RBD) factorial consisting of two factors for the first factor with 4 levels of treatment, for the second factor 3 level treatment. The first factor is the provision of composting of oil palm empty fruit bunches 4 standard are: T0 = no composting of oil palm empty fruit bunches (control), T1 = 2.7 kg/plot, T2 = 5.4 kg/plot and T3 = 8.1 kg/plot. The second factor is the potassium fertilizer with 3 degree that K0 = 0 g KCl/plot, K1 = 34 g KCl/plot and K2 = 68 g KCl/plot. The results of the study showed that administration compost oil palm empty fruit bunch showed significantly different effects on corn plant height ages 2 weeks after planting, had no significant effect on the age of 4 weeks after planting and significantly at 6 weeks after planting, significantly affect the amount of leaf age 2 weeks after planting, and very influential apparent at the age of 4 and 6 weeks after planting, very significant effect on trunk diameter weeks after planting ages 2 and 4 and significant at 6 weeks after planting, it’s really will be influence to the weight of baby corn that still skinned in every plots. Potassium fertilizer treatment showed significantly different baby corn maize plant height ages 2 and 4 weeks after planting and significantly at 6 weeks after planting, significantly affect the number of leaves 2, 4 and 6 weeks after planting, not significantly different from the age of 2 weeks after planting stem diameter, and significant effect on the age of 4 and 6 weeks after planting, it’s will be influence to the weight of baby corn that still skinned in every plots.

 

Keywords :  Compost, Oil Palm Bunches, Baby Corn.

Full Text:

PDF

References


Agustina, L. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.

Damanik, M., Hasibuan, B., Sarifuddin, Hanum, Hamidah dan Fauzi. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan.

Darmosarkoro, W. 2003. Teknologi Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit. Dalam Lahan dan Pemupukan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.

Dinas Pertanian Kabupaten Asahan. 2018. Asahan Dalam Angka. Kisaran.

Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta.

Effendi, S. 1991. Bercocok Tanam Jagung. Penerbit CV Yasaguna. Jakarta.

Firmansyah, M. 2010. Teknik Pembuatan Kompos. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah.

Hadi, A. 1994. Fisiologi Tumbuhan (Jilid III). Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara. Medan. Hal. 27.

Hanafiah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2000. Ilmu Tanah. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Kartasapoetra, A. G. 1999. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan di Daerah Tropik. Bina Aksara. Jakarta.

Lakitan, B. 2004. Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

_________. 2010. Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Pahan, I. 2008. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

Palungkun, R.A. dan Budiarti. 1992. Sweet Corn dan Baby Corn. Penebar Swadaya. Jakarta.

PT. Smart, Tbk. 2007. Pedoman Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. SMA/MCAR. Jakarta.

Purwono, M. dan Hartono. 2007. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya, Depok.

Pusat Data Pertanian. 1998. Budidaya Jagung. Departemen Pertanian. Jakarta

Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2008. Kompos Bio Organik Tandan Kosong Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.

Rubatzky, V. E dan M. Yamaguchi., 1998. Sayuran Dunia 1. Prinsip, Produksi dan Gizi. ITB Press, Bandung.

Rukmana, R. 1997. Budidaya Baby Corn. Kanisius. Yogyakarta.

Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Untuk Bidang Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Siagian, M.H. dan Harahap, R. 2001. Pengaruh Pemupukan dan Populasi Tanaman Jagung terhadap Produksi Baby Corn pada Tanah Podsolik Merah Kuning. Jurnal Penelitian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Vol 7 (3) PP : 331-340. Jakarta.

Soepardi, 1983. Sifat dan Ciri-ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suprapto, H. 2002. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suprapto, H.S dan A.R. Marzuki. 2002. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutarta, E.S. 2002. Upaya Peningkatan Efisiensi dan Langkah Alternatif Pemupukan Pada Tanaman Kelapa Sawit. Warta PPKS.

Sutedjo, M.M. 2002. ¬Pupuk dan Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Sutedjo, M.M. dan A.G. Kartasapoetra. 1987. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Supandie, D. 1997. Fungsi dan Metabolisme Hara Serta Hubungannya Dengan Produksi Tanaman. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Syarif, S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Jakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2002. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Warisno. 1998. Budidaya Jagung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v6i1.1063

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.