BIOAUGMENTASI AIR TERCEMAR LIMBAH MERKURI DI KRUENG SABEE ACEH JAYA MENGGUNAKAN ISOLAT BACILLUS DA11

Syarifah Renny Fauzi, Cut Meutia, Rahayu Ansya Fitri, Rahmad Danil, Yeni Arista, Fikrinda Fikrinda

Abstract


Merkuri adalah logam berat yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan yang paling fatal dapat menyebabkan kematian terhadap makhluk hidup. Permasalahan limbah merkuri khususnya di Provinsi Aceh terjadi melalui kegiatan penambangan emas ilegal sejak 2007, yang berdampak pada matinya ribuan spesies ikan di Sungai Krueng Sabee. Pemanfaatan bakteri resisten merkuri (BRM) seperti Bacillus dalam proses bioremediasi dapat mengurangi bahaya pencemaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Bakteri Bacillus DA11 yang diaplikasikan pada air sungai tercemar limbah merkuri, untuk mengetahui pengaruh Bakteri Bacillus DA11 dalam bioaugmentasi limbah merkuri di Sungai Krueng Sabee, Aceh Jaya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tanah, Program Studi Agroteknologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL-Faktorial. Terdapat dua faktor yang diteliti yaitu Bacillus DA11 (tanpa Inokulan, 10% Inokulan, dan 20% Inokulan) dan faktorlokasi pengambilan sampel air sungai tercemar merkuri (hulu, median dan hilir). Percobaan dilakukan dengan tiga ulangan sehingga terdapat 27 satuan
percobaan. Pada setiap Daerah Aliran Sungai (DAS) diambil sampel air sebanyak 4,5 liter dan dianalisis kadar merkuri awal di Laboratorium MIPA Kimia, Universitas Syiah Kuala, dengan metode AAS. Isolat Bacillus DA11 diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Jurusan Biologi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Parameter yang diamati berupa kadar merkuri, pH air, dan suhu air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa pemberian Bacillus berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan kadar merkuri. Pemberian populasi bakteri 20% berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pH air sungai. Hilir sungai berpengaruh nyata terhadap peningkatan suhu air sungai, pada 24 jam setelah bioaugmentasi. hal ini disebabkan adanya bakteri indigen yang terdapat pada air sungai yang berfungsi mereduksi merkuri pada air sungai tersebut, sehingga dalam hal ini faktor lingkungan mempengaruhi reduksi merkuri.


Full Text:

PDF

References


Badjoeri, M. 2008. Uji Kemampuan Bacillus megaterium Menyerap Logam Berat Merkuri. Jurnal Kimia Mulawarman 6: 5-11.

Chojnacka, K. 2010. Biosorption and Bioaccumulation, The Prospects ForPractical Applications. Environment International 36: 299-307.

De, J. dan N. Ramaiah. 2007. Characterization of Marine Bacteria Highly Resistant to Mercury Exhibiting Multiple Resistances to Toxic Chemicals. Ecological Indicators 7: 511- 520.

Kafilzadeh, F. dan N. Mirzaei. 2008. Growth Pattern of Hg Resistant Bacteria Isolated From Kor River in the Presence of Mercuric Chloride. Journal of Biological Sciences 11(18): 2243-2248.

Kamala, S. dan R. Krishnamoorthy. 2006. Isolation of Mercury Resistant Bacteria and Influence of Abiotic Factors on Bioavailability of Mercury: A Case Study in Pulicat Lake North of Chennai, South East India. Science of Total Environment 367: 341-353.

Kotala, S., R. Kawuri dan I.B.W. Gunam. 2014. The Presence of Mercury Resistant Bacteria in Sediment of Gold Processing Plant at Waekerta Village of Buru District, Maluku Province and Their Activity in Reducing Mercury. Current World Environment 9(2): 271- 279.

Pignatelli, M., A. Moya dan J. Tamames. 2009. a Database for Describing the Environmental Distribution of Prokaryotic Taxa. Environ Microbiol 1: 191-197.

Rasmussen, L.D., C. Zawadsky, S.J. Binnerup, G. Oregaard, S.J. Sorensen, dan N. Kroer. 2008. Cultivation of Hard-To-Culture Subsurface Mercury-Resistant Bacteria and Discovery of New merA Gene Sequences, Department of Environmental Chemistry and Microbiology, National Environmental Research Institute, University of Aarhus, Frederiksborgvej 399, 4000 Roskilde, Denmark, Institute of Biology, University of

Copenhagen, Solvgade 83H, 1307 Copenhagen K, Denmark. App. Environ Microbiol 74(12): 3795-3803.

Rini, C. 2014. Ancaman Bahaya Merkuri Mengintai Masyarakat Aceh.

http://www.mongabay.co.id/2014/09/15/ancaman-bahaya-merkuri-mengintai-masyarakataceh/. Diakses Tanggal 23 April 2015.

Silver, S. dan L.T. Phung. 1998. Bacterial Heavy Metal Resistance: New suprises. Annu. Rev. Microbiol 50: 753-789.

Sinaga, A. Ma’ruf, A. 2016. Tanggapan Hasil Pertumbuhan Tanaman Jagung Akibat Pemberian Pupuk Urea, SP-36, dan KCl. Bernas

Suheriyanto, E.S. Sutarto dan T.S. Djohan. 2008. Bakteri Resisten Metil-Merkuri dari Sedimen Sungai Sangon Kulon Progo. Berkala Ilmiah Biologi 7(2): 43-51.

Wiyanto, G. Ma’ruf, A. Puspaningrum, E, S. 2014. Panen Rupiah dari Ladang Jahe. Bhafana Publishing

Zulaika, E. dan L. Sembiring. 2014. Indigenous Mercury Resistant Bacterial Isolates Belong to the Genus Bacillus from Kalimas Surabaya as a Potential Mercury Bioreducer. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences 4(1) : 72-76.

Zulaika, E., A. Widiyanti dan M. Shovitri. 2011. Bakteri Resisten Merkuri Endogenik Hilir Kalimas Surabaya. Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan SENTA 2011. Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Surabaya. 15-16 Desember 2011


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Redaksi:

Gedung Fakultas Pertanian, Universitas Asahan

Jl. Ahmad Yani No. 1, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara 21214, Indonesia