PENGARUH METODE MICROCUTTING DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium cepa)

Cik Zulia, Safrudin Safrudin, Dian Alan Kurniadi

Abstract


Penelitian dilaksanakan di Jalan Mangga, LK.V, Kelurahan Kedai Ledang, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara dengan tofografi datar, berada pada ketingggian ± 10 m di atas permukaan laut dengan tipe iklim (C) Oldemen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2017. Bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bibit bawang merah varietas Katumi, pupuk organik granular cap kalelawar dan pestisida hayati Bio A-Plus. Alat penelitian yang digunakan adalah cangkul, garu, parang babat, tugal, tali rafia, pisau, meteran, schalifer, kalkulator dan alat tulis lainnya, papan judul, plat
tanaman sampel, dan papan perlakuan. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah Metode Microcutting dengan 3 taraf yaitu: M0 = penanaman tanpa perlakuan atau 1 siung utuh bawang (kontrol), M1 = Microcutting dengan arah pengirisan horizontal, dan M2 = Microcutting
dengan arah pengirisan vertical. Faktor kedua adalah pemberian pupuk Organik, dengan 4 taraf yaitu O0 = 0 kg/plot, O1 = 0,25 kg/plot, O2 = 0,50 kg/plot dan O3 = 0,75 kg/plot. Hasil penelitian metode Microcutting menunjukkan berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman bawang merah, dengan perlakuan Microcutting dengan arah pengirisan horizontal (M1). Pemberian aplikasi pupuk organik menunjukkan berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dengan dosis 0,75 kg/plot (O3) dan tidak nyata terhadap produksi tanaman bawang merah. Interaksi antara metode Microcutting dan pemberian pupuk organik
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap beberapa parameter yang diamati.

Full Text:

PDF

References


BPS. 2016. Produksi Bawang Merah di Sumatera Utara. www.sumut.bps.go.id. Diakses pada Kamis, 09 Februari 2017.

Aj Pratama Group. 2015. Standart Oprasional Produksi. Jakarta.

Fadludin, R., Suwarno dan E Harto. 2013. Penggunaan Level Pupuk Organik Granular Terhadap Luasan Daun dan Jumlah Daun Rumput Gajah Pada Defoliasi Kedua. Fakultas Peternakan Universitas Jendral Sudirman. Purworto. Jurnal.

Hanafiah, K. A. 2012. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi Edisi Ke-3. Rajawali Perss. Jakarta.

Harjadi, S. S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar swadaya. Jakarta.

Hartatik, W dan D. Setyorini. 2012. Pemanfaatan Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Kualitas Tanaman. Badan Penelitian Litbang Pertanian Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Hervani, D., Syukriani, L., dkk. 2008. Teknologi Budidaya Bawang Merah Pada Beberapa Media Dalam Pot Di Kota Padang. http://repository.unand.ac.id/2623/2/1_DINI_HERVANI.pdf. Diakses pada Kamis, 09 Februari 2017.

Irma, S. 2015. Kajian Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum) Asal Umbi Terhadap Pemberian Kompos Aktif Trichoderma Harzianum. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Asahan. Kisaran

Ma’ruf, Amar., Putra, E. T. S., & Waluyo, S. EFFECT OF PYRACLOSTROBIN CONCENTRATION ON QUALITY SHOOTS OF ASSAMICA TEA.

Ma’ruf, A. (2017). Peranan Unsur Hara Molibdenum Dalam Penambatan Nitrogen.

Ma’ruf, A. Mardu, R. Andayani, N. 2014. Respon Bibit Mucuna bracteata Terhadap Intensitas Sinar Matahari. Institut Pertanian Stiper Yogyakarta

Ma’rufah, D., Widyarso, M., dkk. 2008. Tugas Mata Kuliah TBT Sayur Dan Tanaman Hias Budidaya Bawang Merah Dan Bawang Putih.

http://marufah.blog.uns.ac.id/files/2010/05/budidaya-bawang-merah.pdf. Diakses pada Kamis, 09 Februari 2017.

Prayitno, A. 2015. Respon Pemberian Kapur Dolomit Dan Pupuk Organik Granule Modern Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascolanicum) Pada Tanah Berpasir. http://www.umpalangkaraya.ac.id/perpustakaan/digilib/files/disk1/22/123dfadfadiprayitn-1066-1-skripsi-9.pdf. Diakses pada Kamis, 09 Februari 2017.

Putri, M. 2013. Microcutting. http://agronomilicious.blogspot.co.id/2012/12/microcutting.html.

Diakses pada Kamis, 09 Februari 2017.

Raja, R. L. 2010. Bawang Merah. Panca Anugrah Sakti. Bogor.

Risman. 2010. Pertanian ramah lingkungan. Citraunggul Laksana. Jakarta.

Sa’adah, S. 2007. Budi Daya Bawang Merah. Azka Mulia Media. Jakarta

Saputra, P. E. 2016. Respons Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Akibat Aplikasi Pupuk Hayati Dan Pupuk Majemuk Npk Dengan Berbagai Dosis. http://digilib.unila.ac.id/23631/4/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20-PEMBAHASAN.pdf. Diakses pada Kamis, 09 Februari 2017.

Scribd.com. 2015. Microcutting. https://www.scribd.com/doc/259875875/PPB-Acara-6-

Microcutting. Diakses pada Kamis, 09 Februari 2017.

Sinaga, A. Ma’ruf, A. 2016. Tanggapan Hasil Pertumbuhan Tanaman Jagung Akibat Pemberian Pupuk Urea, SP-36, dan KCl. Bernas

Sunarjono, H. 2010. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suparman. 2007. Bercocok tanam bawang merah. Azka Mulia Media. Jakarta. Tanijogonegoro.com. 2012. Hormon Tumbhan Atau Zat Pengatur Tumbuh.

http://www.tanijogonegoro.com/2012/11/hormon-tumbuhan-atau-zpt-zat-pengatur.html. Diakses pada Kamis, 09 Februari 2017.

Tarigan, E. 2015. Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Abu Vulkanik Gunung Sinabung dan Arang Sekam Padi.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46083/1/Appendix.pdf. Diakses pada Kamis, 09 Februari 2017.

Waluyo, K. 2010. Agrobisnis Bawang Merah. Epsilon Grup. Bandung.

Wiyanto, G. Ma’ruf, A. Puspaningrum, E, S. 2014. Panen Rupiah dari Ladang Jahe. Bhafana Publishing


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Redaksi:

Gedung Fakultas Pertanian, Universitas Asahan

Jl. Ahmad Yani No. 1, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara 21214, Indonesia