TINGKAT KEMATANGAN GONAD DAN FEKUNDITAS IKAN BUNGA AIR (Clupeichthys goniognathus, BLEEKER 1855) DI INLET WADUK KOTO PANJANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

Desrita Desrita, Ridwan Affandi, Muhammad Mukhlis Kamal

Abstract


ABSTRAK

Ikan Bunga Air (Clupeichtyhs goniognathus, Bleeker 1855) merupakan salah satu ikan ekonomis yang hidup di inlet Waduk Koto Panjang Kabupaten Kampar Riau. Ikan tersebut juga ada di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan dan hulu Sungai Mekong, daerah Ngon Tha Laos. Lokasi pengumpulan sampel ada 5 yaitu Muara Takus, Gunung Bungsu I dan II, Tanjung I dan II. Pengambilan sampel ikan dilakukan selama 5 bulan mulai dari April – Agustus dengan menggunakan alat tangkap aktif, Langgai Kelambu. Ikan dominan dikumpulkan pada bulan Juli yang berTKG IV dengan jumlah 75 ekor sedangkan untuk lokasi yaitu Gunung Bungsu dengan jumlah 53 ekor. Indeks Kematangan Gonad (IKG) berkisar 0,2 – 17,7 % secara umum, dan 3 – 11 % khusus di lokasi Gunung Bungsu. Ukuran pertama kali matang gonad ikan jantan 40,38 mm dan 40,27 mm untuk ikan betina. Jumlah telur pada saat pemijahan berkisar 162 – 926 butir, diameter telur bervariasi mulai 0,63 – 1,02 mm dan  pola sebaran telur bermodus spawning total.       

Kata kunci : Ikan Bunga Air, Kampar, Gunung Bungsu, reproduksi

References


DAFTAR PUSTAKA

Amarasinghe US, Sriya IDP. 2001. Aspects of biology and fishery of Malabar Sprat, Ehirava fluviatilis (Osteichthyes: Clupeidae) in Bolgoda Lake, Sri Lanka. Asian fisheries science. 15(2002): 215-228p.

Desrita. 2007. Beberapa aspek biologi ikan bunga air (Clupeicthys bleekeri) di Hulu Sungai Kampar Kanan Provinsi Riau. Skripsi Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Uiversitas Riau (tidak dipublikasikan).

Desrita, Ridwan, A., Muhammad, M.K. 2016. Identifikasi dan Sebaran Ukuran Ikan Bunga Air (Clupeichtyhs goniognathus, Bleeker 1855) di Inlet Waduk Koto Panjang Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Acta Aquatica, 3:1 (April, 2016) : 7-11.

Effendie MI. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Cetakan kedua/edisi revisi. Bogor.

Effendie MI. 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dewi Sri.112 hal.

Hasri I. 2010. Pertumbuhan, reproduksi, tingkat eksploitasi dan alternative pengelolaan ikan endemik Rasbora tawarensi (Weber dan de Beaufort 1916) di Danau Laut Tawar, Aceh Tangah. [Tesis] (tidak dipublikasikan) Bogor: Jurusan Pengelolaan Sumberdaya Perairan Institut Pertanian Bogor. 76 hal.

Kottelat MAJ, Whitten SN, Kartikasari dan S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan air tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Editions Ltd. 377 hal.

Lagler KFJE, Bardach, R.Miller and DRM Passino. 1977. Ichtyology. John Willey and Sons, Inc.Toronto. 506 p

[LPRSI] Loka Riset Pemacuan Stok Ikan. 2006. Rehabilitasi populasi ikan di Danau Taluk (Jambi) dan Waduk Koto Panjang (Riau). Laporan Akhir Penelitian 2005. Jatilihur. Tidak dipublikasikan.150 hal.

Mustakim M. 2008. Kajian kebiasaan makanan dan kaitannya dengan aspek reproduksi ikan betok (Anasbas testudineus, Bloch) pada habitat yang berbeda di lingkungan Danau Melintang Kutai Kartanegara Kalimantan. [Tesis] Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan).

Schouten R. 1998. Effects of dams on downstream reservoir fisheries, case of Nam Ngum. ISSN 0859-290X, Vol. 4 no 2- December.

Simanjuntak CPH. 2007. Reproduksi ikan selais, Ompok hypopthalamus (BLEEKER) berkaitan dengan perubahan hidromorphologi perairan di rawa banjiran Sungai Kampar Kiri [Tesis] (tidak dipublikasikan) Bogor: Jurusan Ilmu Perairan Institut Pertanian Bogor

Taki Y. 1975. Systematics and Distribution of indochinese-Thai Clupeid Fishes in the Subfamily Pellanulinae. Japanese Journal of Ichthyology. Vol 22 no 2.

Welcomme RL. 1985. River Fisheries. FAO. Fisheries Technical Paper 262-330 p.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


License URL: http://192.168.250.102/index.php/fisherina/manager/setup/3