REALITAS KEBERAGAMAN BUDAYA DI TANAH MELAYU ASAHAN PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Muhammad Adika Nugraha, Yasir Maulana Rambe

Abstract


Suku batak toba merupakan suku pendatang yang telah lama masuk kedataran rendah pesisir timur khususnya di Kabupaten Asahan yang kaya akan sumber pertanian dan perkebunan. Tujuan mereka adalah ingin mencari sumber kehidupan baru yang lebih baik dibandingkan tempat asal mereka dan kebetulan daerah Asahan ini tidak jauh dari wilayah tapanuli yang didiami oleh mayoritas masyarakat Batak. Keberagaman budaya antara suku batak dan suku melayu terjadi di Asahan ketika masyarakat batak melakukan migrasi ke tanah melayu. Proses ini mengarah pada konsep Akulturasi budaya yang mendefinisikan bahwa terjadi perpaduan budaya satu dengan yang lain tetapi tidak menghilangkan budaya aslinya. Lain halnya yang terjadi pada masyarakat batak toba di kabupaten Asahan yang secara general sudah hampir hilang ketika masuk ke tanah melayu Asahan. Persoalan ini menjadi hambatan pada identitas budaya itu sendiri bagi masyarakat batak toba ketika mereka melakukan suatu acara. Mereka tidak melakukan budaya itu sendiri melainkan menjalankan budaya melayu walaupun bersukukan batak toba.

Kata Kunci : Revolusi Industri 4-0, Keberagaman Budaya, Asahan


Full Text:

PDF

References


Earley, C., & Ang, S. (2003). Cultural intelligence: Individual interactions across cultures. Stanford, CA: Stanford University Press.

Mahyudin, R & Ariani, Y. (2008). Hand Out Mata Kuliah Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Padang: FIP UNP

Nugroho dan Suryaningtyas. (2010). Makalah Seminar Nasional Pemertahanan Bahasa Nusantara. “Akulturasi Antara Etnis Cina dan Jawa: Konvergensi atau Divergensi Ujaran Penutur Bahasa Jawa”. Semarang: Megister Linguistik PPs UNDIP, h. 64.

Prasetyo, B & Trisyanti, U. (2018). “Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan Sosial”. Prosiding SEMATEKSOS 3. Upt PMK Sosial Humaniora ITS. No.5. 22-27

DOI:10.12962/j23546026.y2018i5.4417

Ritonga, S. (2012). Orientasi Nilai Budaya Dan Potensi Konflik Sosial Batak Toba Muslim dan Kristen Di Sumatera Utara (Studi Kasus Gajah Sakti Kabupaten Asahan). Jurnal Analisis. 12 (2), h.243-268.

Siahaan, N. (1982). Adat Dalihan Natolu: Prinsip dan Pelaksanaannya. Medan: Prima Anugerah.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.

Suharli. (2018). “Pentingnya Kecerdasan Budaya Dalam Merespon Kompleksitas Keberagaman Di Era Revolusi Industri”. Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala. No.5, h.416-420

Suryandari, N. (2017). “Eksistensi Identitas kultural Di Tengah Masyarakat Multikultur dan Desakan Budaya Global”. Komunikasi, 11, (1), 21-28.

DOI: 10.21107/ilkom.v11i1.3020

Suyanto, B dan Sutinah. (2013). Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternafif Pendekatan. Jakarta; Kencana.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.