PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM MENERAPKAN POLA TANAM PADI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) SERTA PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MESIN BIOREAKTOR PEMBUAT PUPUK CAIR (BPPC) DI KECAMATAN PELAYANGAN

Abstract

Kecamatan  Pelayangan memiliki areal sawah terluas kedua di Kota Jambi yaitu seluas 383 hektar atau sekitar 26% dari total lahan sawah Kota Jambi. Jumlah produksi padi setiap panen adalah 728 ton dari 160 hektar luas panen, membuat Kecamatan Pelayangan memiliki produktivitas tertinggi di kota Jambi. Akan tetapi untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi, petani di kecamatan Pelayangan masih mengandalkan dan bergantung pada penggunaan pupuk kimia (anorganik). Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membimbing petani dalam mengembangkan pola tanam padi SRI dan juga membimbing masyarakat dalam menghasilkan pupuk cair secara mandiri. Mengingat harga pupuk anorganik sangat mahal dan tentu saja sangat tidak baik untuk lingkungan, petani perlu dilatih untuk membuat pupuk sendiri berupa pupuk organik dari limbah yang ada di lingkungan sekitar dengan menggunakan teknologi mesin BPPC. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA). Pendekatan dijalankan dengan menerapkan lima kegiatan workshop, mulai dari sosialisasi program, pelatihan penggunaan mesin BPPC, pelatihan penerapan pola tanam, evaluasi kegiatan, dan monitoring kegiatan. Meskipun petani tidak bisa langsung meninggalkan penggunaan pupuk kimia, harapannya secara bertahap dan perlahan petani bisa beralih menggunakan pupuk organik. Selain itu, tim juga melakukan pendampingan dalam mengembangkan pola tanam padi menggunakan metode SRI. Pengembangan metode ini dapat meningkatkan produktivitas padi di Kecamatan Pelayangan dan berkembangnya budidaya yang ramah lingkungan.

Kata kunci: padi, metode SRI, pupuk organik, pupuk cair.