RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA KUNING (CITRULLUSVULGARIS)TERHADAP APLIKASI PUPUK JAMU BUMI DAN BIO URINE KAMBING

Syafrizal Hasibuan, Sri Susanti Ningsih

Abstract


Semangka Kuning (Citrullusvulgaris) saat ini cukup populer dan banyak digemari oleh masyarakat karena kandungan nutrisi, tinggi protein, dan rendah lemak.  Dalam pertumbuhan dan produksi maksimal harus menggunakan pupuk.Jamu bumi merupakan pupuk yang mengandung unsur yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman semangka karena banyak mengandung unsur-unsur essensial, Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah Faktor Jamu Bumi perlakuan (B) dengan 3 taraf yaitu B0   = 0 (kontrol) ; B1= 100 ml/ltr ; B2= 200 ml/ltr. Faktor kedua adalah Bio Urine Kambing (U) dengan 4 taraf, yaitu U0  = (kontrol) ; U= (40 ml/plot) ; U2    = (80 ml/plot) ; U3   = (120 ml/plot)t.  Hasil menunjukkan bahwa perlakuanjamu bumi yang terbaik 6 MST pada perlakuan 200ml/ltr (B2) meliputi panjang tanaman terpanjang yaitu 199,08 cm, jumlah helai daun yaitu 49,08 helai, untuk hasil produksi perlakuan 200 ml/ltr (B2)  tertinggi diameter buah yaitu 13,13 cm produksi tanaman persampel yaitu 3,70 kg dan produksi tanaman perplot yaitu 6,71 kg.

 

Kata kunci: Jamu, Semangka, Urine


Full Text:

PDF

References


Aminifard, MH, Hossein, A, Hamide, I, Atefea & Sajede, K 2010, ‘Responses of eggplant to different rates of nitrogen under field conditions’, J. of Central.Euro.Agrice, vol. 11, no. 4, pp. 453-8.

Balai Penelitian Ternak, 2003. Kotoran Kambing-Domba pun Bisa Bernilai Ekonomis. WartaPenelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia.25 (5):16-18.

Diyansyah, B., 2013. Ketahanan Lima Varietas Semangka Terhadap Inveksi VirusCMV.Diunduh dari pustakapertanian.staff.ub.ac.id.

Driyani, L.W. Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Sintetik Auksin, Sitokinin, Dan Giberalin Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Pakchoy (Brassica chinensis). Skripsi. Yogyakarta: MIPAUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Simanungkalit. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian.

Simanungkir, Susanton RH, Dahlan Z. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik. Yogyakarta.

Suwandi W, F.A.2002. Bertanam

semangka. Kanisius Yogyakarta.

Syaifuddin,dkk. 2010. Penerapan Pertanian Organik. Karisius. Yogyakarta

Tampubolon, E. 2012. Pemanfaatan Limbah Ternak Sebagai Pupuk Cair Organik Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Selada (Lactuca sativa var. crispa). Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian IPB.

Taniwiryono, D. dan Isroi, 2008, Pupuk Kimia Buatan, Pupuk Organik, dan Pupuk Hayati, Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI)

Widowati, L.R. 2004. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Winarso. 2005. Biologi Tanah dan Strategi Pengolahannya. Graha Ilmu. Yogyakarta

Wiskandar , 2002. Pemanfaatan pupuk kandang untuk memperkuat sifat fisik tanah di lahan teknis dan telah diretas. Kongres Nasional VII




DOI: https://doi.org/10.36294/pionir.v9i2.3689

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.